Jumat, 26 Juli 2019

Published Juli 26, 2019 by with 0 comment

Negara-Negara Pendukung Kemerdekaan Indonesia

Negara-Negara Pendukung 

Kemerdekaan Indonesia



Kamu tahu nggak kalau sebuah negara itu akan diakui kemerdekaannya jika telah memenuhi beberapa syarat? Ya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh negara kita ini, dahulu, setelah memproklamasikan kemerdekaan. Untuk dapat benar-benar terbebas dari penjajah dan merdeka menjadi sebuah negara, Indonesia harus memenuhi dua unsur, yaitu unsur konstitutif dan juga unsur deklaratif. Apa maksud dari kedua unsur itu? Yuk kita bahas.
Kalau kita lihat dari segi unsur konsitutif yang meliputi wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berdaulat, Indonesia sudah memenuhinya. Akan tetapi, Indonesia paska proklamasi masih belum memenuhi unsur deklaratif, yaitu pengakuan dari negara-negara lainnya. Nah hal itu lah yang membuat Indonesia butuh adanya dukungan dan pengakuan.
Sama halnya ketika kamu mau mengadakan acara pensi di sekolah. Kamu udah punya kepanitiaan, udah punya tempat, udah punya proposal anggaran. Tapi, kalau acara kamu yang udah siap 70% itu nggak dapat pengakuan atau persetujuan dari Pembina, Kepala Sekolah, atau pihak-pihak yang berkepentingan memberikan izin, maka percuma saja persiapan kamu itu. Hasilnya ya bisa saja acaramu itu diambil alih oleh event organizer, dan kamu bukan jadi panitia intinya. Ujung-ujungnya yaa rugi Squad.
Begitulah juga dengan negara kita ini. Indonesia membutuhkan dukungan dan pengakuan dari negara-negara lain. Untungnya, dalam kurun waktu setahun setelah proklamasi, Indonesia mendapat dukungan dari berbagai negara. Negara-negara pertama yang memberikan dukungan dan mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir, India, dan Australia.

MESIR

Peran Mesir terhadap Indonesia

Dukungan Mesir terhadap Indonesia berlanjut ketika Muhammad Abdul Mu’im selaku Konsul Jenderal Mesir, datang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947. Tujuan dari kedatangannya adalah untuk menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Peran Mesir sangat besar dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia, karena Mesir merupakan negara yang sering mengeluarkan anjuran agar negara-negara anggota Liga Arab mengakui kemerdekaan Indonesia.
Kemudian, pada tanggal 10 Juni 1947, terjadi penandatanganan perjanjian persahabatan antara Indonesia dengan Mesir. Pihak Indonesia diwakilkan oleh Haji Agus Salim, A.R. Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi. Sedangkan pihak Mesir diwakilkan oleh Mahmud Fahmi Nokrashi. Nah, untuk pertama kalinya nih Squad, Republik Indonesia mendirikan Kedutaan Besar RI di luar negeri.

INDIA

Pada tahun 1946, Indonesia melakukan diplomasi beras dengan India. Indonesia mengirim bantuan sebesar 500.000 ton beras kepada India yang saat itu sedang mengalami krisis pangan akibat penjajahan Inggris. Nah kamu tahu nggak? Sebenarnya, diplomasi yang dilakukan oleh Sutan Syahrir ini lebih bersifat politis. Kenapa? Karena dengan peran Indonesia kepada India, India menjadi salah satu negara di Asia yang terus gencar menyuarakan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Waah pinter banget ya.
Kemudian, India memprakarsai diadakannya Konferensi Inter-Asia atau Konferensi New Delhi pada 20-25 Januari 1949, dan yang memprakarsai adalah Pandit Jawaharlal Nehru. Bahkan nih ya Squad, India sampai mengirimkan pesawat untuk menjemput delegasi Indonesia, yaitu H. Agus Salim. Konferensinya sendiri, dihadiri oleh beberapa negara seperti Arab Saudi, Ethiopia, Burma, Iran, Irak, Australia, Afganistan, Selandia Baru, Yaman, Sri Lanka, Nepal, Republik Rakyat Tiongkok, dan Muangthai.
Lalu, apa sih hasil dari Konferensi Inter-Asia ini? Nah hasilnya ini disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) oleh Nehru. Kemudian DK PBB mengeluarkan resolusi pada 28 Januari 1949 sebagai tindaklanjut dari hasil Konferensi New Delhi. Apa saja itu? Lihat di bawah ini.

3 pokok resolusi dewan keamanan PBB
Oh ya, India juga mengecam Agresi Militer II yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia lho.

Secara geografis, Indonesia sangat berdekatan dengan Australia, hal itulah yang membuat Australia ikut terlibat dalam menyuarakan dukungan kemerdekaan Indonesia. Salah satu bentuk dukungannya adalah peristiwa “Black Armada” yang terjadi pada 24 September 1945. Pada saat itu terjadi boikot besar-besaran terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sidney, Melbourne, dan Fremantle yang membawa persenjataan milik Belanda menuju Indonesia.
Kejadian tersebut didukung oleh Partai Buruh Australia yang pada saat itu menguasai pemerintahan Australia. Lalu apa akibat dari peristiwa Black Armada? Akibatnya sebanyak 400 armada kapal milik Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Selain itu para pekerja di pelabuhan Sydney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda dan memasang spanduk bertuliskan “hands off Indonesia”.

SEJARAH_KELAS_12_-__PENGAKUAN_KEMERDEKAAN_RI-02

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Australia dalam mengakui kemerdekaan Indonesia mendapat pujian dari Sutan Sjahrir dalam pidatonya pada tahun 1945. Sjahrir menyatakan bahwa Austalia adalah “teman”. Kenapa? Karena melihat dari pengalaman kedua negara pada saat perang Pasifik melawan Jepang. Sutan Sjahrir juga berjanji jika Indonesia merdeka, maka Indonesia akan membantu kedaulatan Australia.
Selain ketiga negara itu, ada juga nih dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB adalah organisasi internasional yang besifat global dan dibentuk setelah berakhirnya Perang Dunia II, yaitu pada tanggal 24 Oktober 1945. Pelopor dari berdirinya PBB adalah Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Sejak PBB didirikan, lembaga ini konsisten mendukung Indonesia sebagai negara yang merdeka. Beberapa bukti dukungan PBB terhadap Indonesia adalah:

macam-macam bentuk dukungan pbb terhadap Indonesia


Read More
    email this       edit
Published Juli 26, 2019 by with 0 comment

Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

pkbm binawarga

1. Perkembangan Kehidupan  Masyarakat Berburu hingga Munculnya Masyarakat Pertanian 
    di Indonesia


Kehidupan masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat sederhana. Masa ini desebut sebagai masa food gathering(mencari dan mengumpulkan makanan) dengan sistem hidup berpindah-pindah (nomaden).



Manusia purba telah menghasilkan kebudayaan secara sederhana dengan menciptakan alat-alat untuk menangkap binatang buruan, menguliti binatang buruan, mengorek ubi-ubian, mengail ikan dari bahan-bahan seperti batu, kayu, tulang, tanduk binatang, dan sebagainya.
Kemudian manusia prasejarah berkembang dengan mulai mengenal tempat tinggal sementara (semi sedenter), misalnya di tepi pantai atau di gua-gua.
Sisa-sisa peninggalan hidup tempat tinggal sementara dari zaman Mesolitikum ini antara lain kyokkemoddinger (sampah dapur) dan abris sous roche (gua sebagai tempat tinggal).
Alat-alat kehidupan merekapun makin berkembang, seperti chopper (kapak perimbas/pebble/kapak Sumatra), chopping tool (kapak penetak), anak panah, flake, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa dan sebagainya.
Kehidupan manusia purba pada masa menetap dan bercocok tanam berlangsung pada zaman Neolitikum.
Hasil budaya masa menetap dan bercocok tanam berupa alat-alat kehidupan sehari-hari yang telah dibuat dan diasah dengan halus, seperti:
  • Kapak persegi untuk memotong daging binatang hasil buruannya, menebang pohon, dan membuat perahu.
  • Beliung persegi atau cangkul berfungsi untuk mengerjakan ladang atau sawah.
  • Tarah atau pahat untuk mengukir/memahat kayu.
  • Anak panah untuk memanah binatang buruan.
  • Perhiasan terbuat dari batu, tembikar, dan kulit kerang.
  • Pakaian yang terbuat dari kulit kayu atau kerang.
Karakteristik kehidupan pada masa bercocok tanam:
  • Mereka sudah hidup menetap.
  • Mereka sudah dapat menyimpan hasil panennya untuk waktu yang cukup lama.
  • Telah memproduksi ternak.
Pada masa ini telah terjadi revolusi kehidupan manusia, yakni perubahan dari pola hidup berpindah-pindah dan tergantung pada penyediaan alam (food gathering) ke kehidupan menetap, bertani, beternak, dan berproduksi (food producing).
Dr. Brandes mengemukakan bahwa sebelum kedatangan pengaruh Hindu – Buddha, telah terdapat sepuluh unsur pokok dalam kehidupan asli masyarakat Indonesia, antara lain:
  • Kemampuan berlayar
  • Mengenal astronomi
  • Kepandaian bersawah
  • Mengatur masyarakat
  • Kesenian wayang
  • Seni gamelan
  • Seni batik
  • Aktivitas perdagangan
  • Sistem macapat
  • Membuat kerajinan
Ciri-ciri dan perkembangan kehidupan masyarakat pada masa berburu dan masa bercocok tanam adalah:

a. Masa berburu dan berpindah-pindah
  • Hidup berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain (nomaden) dan bertempat tinggal di tepi sungai, danau, pantai, di dalam goa-goa atau ceruk-ceruk batu, di tempat yang dekat dengan sumber makanan agar dapat bertahan hidup.
  • Hidup dalam kelompok-kelompok kecil (bergerombol) agar mampu menghadapi segala macam tantangan atau ancaman.
  • Belum mengenal bercocok tanam.
  • Tergantung pada alam sehingga mereka mencari makan dengan cara food gathering(mengumpulkan makanan) seperti buah-buahan, umbi-umbian, dan berburu.
  • Alat-alat kebutuhan mereka dibuat dari batu yang belum dihaluskan (masih sangat kasar).
b. Masa bercocok tanam dan menetap
  • Sudah mulai tinggal secara menetap.
  • Sudah mengenal bercocok tanam secara baik.
  • Sudah mampu mengolah bahan makanan sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka (food producing/menghasilkan makanan).
  • Di samping berburu dan menangkap ikan juga telah memelihara binatang-binatang jinak seperti anjing, babi, dan kerbau untuk keperluan konsumsi dan sebagai korban.
  • Alat-alat yang dibuat dari batu lebih halus dan macamnya lebih banyak, seperti kapak, tombak, panah, perhiasan dari gelang-gelang, dan biji-biji kalung dari batu.
  • Peradaban mereka sudah lebih maju dan membuat alat-alat rumah tangga yang lebih baik serta telah mengenal seni.

2. Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat di Indonesia


Perkembangan teknologi di Indonesia dimulai pada masa perundagian, diawali dengan kepandaian menuang logam. Untuk melebur logam dan menjadikan suatu alat diperlukan cara-cara khusus yang belum dikenal sebelumnya. Logam harus dipanaskan hingga mencapai titik leburnya, kemudian dicetak menjadi perkakas yang diperlukan.

Sementara zaman logam berkembang di Indonesia, kebudayaan batu tidaklah punah bahkan keduanya berkembang dan tetap dipergunakan.
Dalam perkembangannya kehidupan masyarakat sudah teratur dan telah mengenal bentuk-bentuk pertama sistem pemerintahan kerajaan.
Manusia purba telah mampu menghasilkan bangunan-bangunan yang dibuat dari batu-batu besar dan digunakan dalam hubungannya dengan kepercayaan zaman prasejarah atau dinamakan kebudayaan megalitikum, antara lain:
  • Menhir. Adalah tugu dari batu tunggal. Berfungsi sebagai tanda perigatan suatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Ditemukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
  • Dolmen. Adalah sebuah meja batu. Berfungsi sebagai tempat meletakkan sesaji peti mayat. Ditemukan di Jawa Timur terutama di daerah Bondowoso.
  • Sarkofagus atau keranda. Adalah sebuah peti batu besar yang berbentuk seperti palung/lesung dan diberi tutup. Berfungsi sebagai kuburan atau peti mayat. Ditemukan di Bali.
  • Kubur batu. Adalah kuburan dalam tanah sisi samping, alas, dan tutupnya diberi semacam papan-papan dari batu. Berfungsi untuk mengubur mayat. Ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.
  • Punden Berundak. Adalah bangunan yang terbuat dari batu yang disusun bertingkat. Merupakan cikal bakal candi. Berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Ditemukan di Lebak Sibedug daerah Banten Selatan.
  • Arca. Adalah bangunan dari batu yang berbentuk manusia dan ada yang berbentuk binatang. Berfungsi sebagai perwujudan dari roh nenek moyang. Ditemukan di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Masyarakat telah mengenal teknik-teknik pengolahan logam (perunggu dan besi), yaitu:
  • Teknik bivalve, yaitu cetakan yang terdiri dari dua bagian, kemudian diikat dan ke dalam rongga dalam cetakan itu dituangkan perunggu cair. Cetakan tersebut kemudian dilepas dan jadilah barang yang dicetak.
  • Teknik a cire perdue (membuat model benda dari lilin). Benda yang akan dicetak dibuat dari lilin atau sejenisnya, kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang. Setelah itu dibakar maka lilin akan meleleh. Rongga bekas lilin tersebut diisi dengan cairan perunggu. Sesudah dingin perunggu membeku dan tanah liat dibuang maka jadilah barang yang dicetak.
Zaman logam dibagi menjadi tiga zaman, yaitu:
  1. Zaman tembaga
  2. Zaman perunggu
  3. Zaman besi
Kepercayaan masyarakat Indonesia awal antara lain Animisme (memuja arwah nenek moyang), Dinamisme (memuja benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib), dan Totenisme (memuja binatang tertentu dan dianggapnya seketurunan).

untuk menambah pengetahuan silahkan kunjungi:

https://www.dgraft.com/outline/almanac/prehistory/2009/03/kehidupan-awal-manusia-di-kepulauan-indonesia/
http://serbasejarah.blogspot.com/2011/12/kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.html
http://www.ssbelajar.net/2013/10/rangkuman-kehidupan-awal-indonesia.html

lihat modul:

Sejarah Indonesia – Modul 2 – Rekam Jejak Peradaban Indonesia


Bab ii kehidupan awal manusia di indonesia from Joko Sriyatno
Read More
    email this       edit
Published Juli 26, 2019 by with 0 comment

KEHIDUPAN MANUSIA DALAM RUANG DAN WAKTU

manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaitan yang erat. tanpa sejarah, eksistensi manusia sebagai makhlik hidup yang berpikir dan beraktifitas perlu dipertanyakan. begitu juga sebaliknya tanpa manusia sejarah tidak akan pernah ada. sejarah tidak pernah ada pabila manusia sendiri itu tidak ada. manusialah yang menjadi objek sejarah dan menjadi subjek sejarah. sejarah hadir karna bercerita tentang aktifitas manusia yang disajikan oleh manusia.
  1. Konsep Ruang dan Waktu 
               Tempat kamu berada saat ini dinamakan ruang. jika kamu berada di kamar, berarti kamu berada diruang kamar. jika kamu berad di kelas, berarti kamu sedang ada di ruang kelas. ruang tidak bisa dipisahkan oleh tempat, area, kawasan, dan keberadaan. dalam sejarah, konsep ruang berkaitan dengan aspek geografis atau tempat terjadinya peristiwa. keberadaan unsur ruang akan mempermudah pemahaman tentang suatu peristiwa.
               Tecara denotatif waktu dapat diartikan sebagai satu kesatuan, seperti detik, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad. waktu dapat dipahami sebagai sebuah kesempatan atau peluang. menurut kamus besar bahasa Indonesia, waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, dan keadaan berada atau berlangsung. konsep waktu dalam sejarah erat kaitannya dengan peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
              Ruang dan waktu merupakan panggung kehidupan manusia. manusia hidup dalam ruang dan waktu. ruang dapat diartikan sebagai tempat terjadinya sesuatu dan waktu merupakan kapan peristiwa di tempat tersebut terjadi. segala sesuatu oleh manusia tidak lepas dari dimensi ruang dan waktu.
              konsep waktu dalam sejarah memiliki empat aspek sebagai berikut:
                 A. Perubahan
                     Perubahan merupakan sebuah keadaan pada waktu terjadi pergeseran dari itu kondisi ke
                     kondisi lain, misalnya petani mengerjakan sawah. untuk untuk mengolah sawah yang
                     luas membutuhkan tenaga yang banyak dan ekstra, kemudian petani menggunakan
                     kerbau atau sapi untuk membajak. dalam perkembangan selanjutnya seiring dengan
                     perkembangan teknologi, petani menggunakan traktor untuk membajak sawah. itulah
                     perubahan, masyarakat menggunakan sarana dari yang sederhana yang lebih kompleks.

                B. Perkembangan
                     perkembangan terjadi apabila masyarakat mengalami pergerakan berturut-turut dari satu
                     bentuk kebentuk lainnya. dengan kondisi tersebut akan menyebabkan masyarakat
                     berkembang dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

                C. pengulangan
                     pengulangan terjadi apabila peristiwa saaat ini memiliki pola yang sama dengan
                     peristiwa pada masa lalu. sejarah tidak dapat terulang kembali.

                D. kesinambungan
                     kesinambungan terjadi apabila suatu masyarakat masih menjalankan pola, yang berbeda.


2. Aktivitas Manusia Dalam Ruang dan Waktu

Bila dikaitkan dengan sejarah, aspek manusia, waktu, dan ruang menjadi sangat penting. dalam sejarah, manusia adalah pelaku peristiwa sejarah, ruang merupakan tempat terjadinya berbagai  peristiwa sejarah, sedangkan waktu merupakan kapan peristiwa tersebut terjadi.

Menurut Woolever dan Scoot, seperti yang dikutip dari Muhammad Arif, sejarah merupakan suatu kajian tentang aktivitas manusia pada masa lampau, baik dalam bidang politik, militer, sosial, agama, ilmu pengetahuan, dan hasilmkreativitas seni.

baca modul:

males baca lihat ini aja:

daftar bacaan:



Read More
    email this       edit

Minggu, 21 Juli 2019

Published Juli 21, 2019 by with 0 comment

VIDIO PEMBELAJARAN

KUMPULAN VIDIO TUTORIAL 
PAKET C


BAHASA INDONESIA
jaipong-melanglang-buana-1
jaipong-melanglang-buana-2
jaipong-melanglang-buana-3
jendela-dunia-1
jendela-dunia-2
jendela-dunia-3
kakakku-mmg-jagoan-1
kakakku-mmg-jagoan-2
kakakku-mmg-jagoan-3
rumah-mungil-1
rumah-mungil-2
rumah-mungil-3
    BAHASA INGGRIS
    • whould-you-like-to-have-dinner-seg1
    • whould-you-like-to-have-dinner-seg2
    • whould-you-like-to-have-dinner-seg3
    • beautifull-pets
    • childhood-memorie
    • embarrassing-experience
    • exchange-student
    • lapindo-mud

    EKONOMI
    • elastisitas-harga
    • elastisitas-harga-2
    • pasar-output
    • pengangguran-2
    • permintaan-dan-penawaran-uang
    • sistem-ekonomi

    GEOGRAFI


    • LEARNING-OBJECT-MENGENAL-BATUAN-1
    • LEARNING-OBJECT-MITIGASI-BENCANA-ALAM-1
    • LEARNING-OBJECT-TEORI-PEMBENTUKAN-BUMI

    MATEMATIKA

    LEARNING-OBJECT-KONSEP-NILAI-MUTLAK-DALAM-PERTIDAKSAMAAN-LINIER-DAN-KONSEP-PERSAMAAN-KUADRAT-1

    LEARNING-OBJECT-MEMAHAMI-DAN-MENERAPKAN-KONSEP-NILAI-MTLAK-1

    BARISAN DAN DERET BILANGAN
      MATEMATIKA-MANIA-RUMUS-KELILING-DAN-LUAS-JAJARAN-GENJANG-1
      • MATEMATIKA-MANIA-RUMUS-KELILING-DAN-LUAS-JAJARAN-GENJANG-2
      • MATEMATIKA-MANIA-RUMUS-KELILING-DAN-LUAS-JAJARAN-GENJANG-3
      • MATEMATIKA-MANIA-RUMUS-KELILING-DAN-LUAS-JAJARAN-GENJANG-4
      • MATEMATIKA-MANIA-PANJANG-TALI-LILITAN-1
      • MATEMATIKA-MANIA-PANJANG-TALI-LILITAN-2
      • MATEMATIKA-MANIA-PANJANG-TALI-LILITAN-3
      • MATEMATIKA-MANIA-PANJANG-TALI-LILITAN-4

      SOSIOLOGI
      • mendiskripsikan-objek-kajian-dan-kegunaan-sosiologi-seg1
      • mendiskripsikan-objek-kajian-dan-kegunaan-sosiologi-seg2
      • mendiskripsikan-objek-kajian-dan-kegunaan-sosiologi-seg3
      • interaksi-sosial-bagian-1
      • interaksi-sosial-bagian-2
      • interaksi-sosial-bagian-3
      • interaksi-sosial-bagian-4


      KUMPULAN VIDIO PEMBELAJARAN PAKET B

      BAHASA INDONESIA
      • CINTA-BAHASA-INDONESIA-MENCATAT-HAL-HAL-PENTING-1
      • CINTA-BAHASA-INDONESIA-MENCATAT-HAL-HAL-PENTING-2
      • CINTA-BAHASA-INDONESIA-MENCATAT-HAL-HAL-PENTING-3
      • CINTA-BAHASA-INDONESIA-MENCATAT-HAL-HAL-PENTING-4\

      BAHASA INGGRIS
      • CLASSROOM-TEACHING-PROCEDURE-1
      • CLASSROOM-TEACHING-PROCEDURE-2
      • CLASSROOM-TEACHING-PROCEDURE-3
      • CLASSROOM-TEACHING-PROCEDURE-4





      Read More
          email this       edit

      Rabu, 10 Juli 2019

      Published Juli 10, 2019 by with 0 comment

      PHOTO KEGIATAN PKBM BINA WARGA










      Read More
          email this       edit