Rabu, 21 Agustus 2019

Published Agustus 21, 2019 by with 0 comment

pentingnya belajar sejarah




Sejarah mengajarkan pengalaman dan kebajikan terhadap umat manusia. Kita dapat mengetahui kesalahan-kesalahan manusia di masa lalu atau mengetahui kunci keberhasilan pendahulu kita. Mengetahui kelemahan dan kekurangan di masa silam berguna agar kita tidak lagi mengulanginya di masa sekarang dan masa mendatang.

Pada masa penjajahan belanda, banyak para pahlawan berperang melawan belanda. Misalnya, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pattimura, dan lainlain. Tetapi perlawanan mereka selalu gagal, belum bias membebaskan negeri kita dari penjajahan. Saat itu, Belanda menggunakan politik pecah belah, mengadu domba antar anak bangsa. Para pejuang belum bersatu untuk bersama-sama melawan Belanda. Sehingga perjuangan para pahlawan belum berhasil. Hal inilah kemudian dijadikan pengalaman oleh bangsa Indonesia ketika mengobarkan perang kemerdekaan melawan penjajah pada tahun 1945. Bangsa Indonesia bersatu, berjuang dan berperang secara serentak di seluruh Indonesia.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh menjadi semboyan kita hingga saat ini. Inilah salah satu contoh pentingnya belajar sejarah. Dari contoh peristiwa tersebut, kita perlu belajar sejarah karena Sejarah mengajarkan kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, sejarah yang ada tidak hanya tentang kebaikan tetapi ada juga keburukan yang ada, maka dari itu kita harus mengambil kebaikan dan menghilangkan keburukannya. Contoh lain kenapa kita perlu belajar sejarah, misalnya tentang fenomena ikan louhan, bunga gelombang cinta, dan batu akik. 

Pertama, fenomena ikan louhan. Sekitar awal tahun 2000, kita masih ingat ikan louhan menjadi ikan yang paling populer, jika sebelumnya ikan yang dianggap mahal adalah arwana, louhan menggantikanya sebagai primadona ikan akuarium saat itu. Harganya pun tinggi dari yang ratusan ribu bahkan sampai ratusan juta. Selain benjolan nonong di kepala yang tampak unik, konon yang membuat mahal itu corak pada tubuh (sisik) ikan yang bisa membuat aksara tertentu. Fenomena ikan louhan lambat laun menghilang diganti sebuah tanaman.


Kedua, fenomena bunga gelombang cinta atau anthurium. Bunga jenis  anthurium ini pernah “ngetop” dan diburu banyak penyuka tanaman hias, meski harganya bisa sampai puluhan juta rupiah. Kini, bunga yang akar dan urat daunnya memesona banyak orang itu, tidak lagi menjadi buruan karena orang ramai membudidayakannya sehingga tak sulit lagi mendapatkannya. Harganya turun sekali. Dulu baru mekar daunnya, langsung dibeli orang, Pada kurun 2000 - 2008, para pedagang tanaman hias pernah mengeruk jutaan rupiah dari gelombang cinta. Waktu itu jangankan sudah mekar, bijinya saja sudah mahal, Biji anthurium sebesar biji jagung, biasa dijual antara Rp 5.000 hingga Rp. 10.000, namun jika tumbuh sampai setidaknya memiliki lima hingga tujuh lembar daun, tanaman hias ini bisa dijual hingga Rp 1.500.000. Saya tidak paham mengapa waktu itu bunga Gelombang Cinta tiba-tiba diburu orang bak berlian saja, padahal manfaat tanaman asal Solo, Jawa Tengah itu, nyaris sama dengan tanaman hias lainnya, kecuali mungkin khasiatnya dalam membuat pria lebih perkasa. Tapi sekarang bijinya sudah tidak ada yang cari. Orang mau simpel saja, langsung yang ada daunnya, Anthurium berdaun pun tidak lagi dihargai jutaan rupiah, bahkan yang berdaun lima sampai tujuh daun pun dibeli cukup dengan Rp100.000.


Ketiga, fenomena batu akik. Masih ingat ketika tiba-tiba semua orang demam batu akik pada awal tahun 2015? Dari kalangan selebritis, pejabat sampai tukang becak tiba-tiba semua “ngurusin” batu akik. Harga batu akik sempat melonjak tajam, bahkan mencapai milyaran Rupiah. Namun tidak lama setelah lebaran tahun 2015, mendadak batu akik jadi tidak terlalu banyak diminati lagi, harga batu akik terjun bebas dan membuat para kolektor panik. Bayangkan betapa ruginya orang yang membeli batu akik sebelum lebaran seharga satu milyar rupiah, kemudian ketika hendak menjualnya setelah lebaran ternyata harganya sudah merosot tajam hingga hanya laku dijual satu juta rupiah saja (https://www.zenius.net/blog/14435/untuk-apa-belajar-sejarah unduh tgl 17 Januari 2018). 


Ketiga contoh peristiwa di atas merupakan economic bubble atau gelembung ekonomi. Economic bubble adalah sebuah fenomena ekonomi dimana harga suatu “barang” yang berangsur-angsur naik terus-terusan dengan sangat cepat sehingga membuat banyak pelaku ekonomi berlomba-lomba untuk membeli barang tersebut, untuk kemudian dijual kembali dengan harapan mendapatkan selisih harga yang besar. Nah, harga suatu barang bisa tiba-tiba naik dan hal itu membuat banyak orang mencoba mengambil keuntungan ekonomi dengan membeli barang-barang tersebut. 

Biasanya fenomena cukup menghebohkan di masyarakat  sampai-sampai seringkali ada ajakan: “Ayo buruan beli, mumpung harganya masih segini! Kalo harganya udah makin mahal, bisa langsung kita jual lagi. Jangan takut kalo barang ini gak bisa dijual, barang ini lagi laku banget, bahkan harganya akan naik terus!”. Fenomena kenaikan harga ini disebut “gelembung” untuk satu alasan. Yang namanya GELEMBUNG ya akan naik dengan mencolok, dan pasti pecah ketika sudah tinggi. Nah, tidak ada harga yang naik selamanya. Pada suatu titik, gelembung kenaikan harga ini akan pecah, artinya harga yang melambung juga akan merosot tajam seiring dengan kejenuhan pasar. Jadi, jangan latah karena tidak ada harga yang naik selamanya.

Dari dua contoh peristiwa sejarah di atas, akhirnya kita bisa memahami tentang pentingnya belajar sejarah diantaranya; (1) kita harus menjaga persatuan dan kesatuan, tidak terpengaruh oleh ajakan, berita-berita, dan tindakan seseorang atau kelompok yang mengarah kepada memecah belah persatuan bangsa. Apalagi sekarang banyak berita HOAX melalui media social yang mengarah kepada memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. (2) kita tidak latah terhadap fenomena di masyarakat, seperti fenomena ikan louhan, tanaman gelombang cinta, dan batu akik sehingga kita akan selalu berhati-hati dalam bertindak.

Anda sudah tahu begitu pentingnya belajar sejarah. Kemudian, apa yang dimaksud dengan sejarah. Secara umum sejarah didefi nisikan sebagai kejadian yang berlangsung terhadap waktu lampau yang disusun didasarkan peninggalan-peninggalan beragam peristiwa






Tujuan
    Penugasan ini bertujuan :
     1. Warga belajar dapat memahami sejarah melalui beberapa literature
     2. Warga belajar dapat membuat pengertian sejarah menurut versinya sendiri

Media
    Penyelesaian tugas dapat menggunakan media cetak dan non cetak, misalnya buku-buku,    makalah, dan internet.

Langkah-langkah
      Bacalah beberapa literatur (cetak, non cetak) tentang pengertian sejarah menurut
beberapa tokoh


TUGAS SISWA

Read More
    email this       edit

Kamis, 15 Agustus 2019

Published Agustus 15, 2019 by with 4 comments

TUGAS 1 | SEJARAH KELAS XI

PERHATIAN!!!

  1. Sebelum mengerjakan tugas pastikan anda telah membaca materi yang ada, jika belum silahkan  LIHAT MATERI
  2. khusus warga belajar reguler (mengikuti pembelajaran tatap muka) untuk mapel seni budaya, prakarya, kertankes (paket b dan c) dan sejarah (hanya paket c), pengerjaan tugas dihitung sebagai absensi
  3. Untuk warga belajar non reguler (DARING) pengerjaan tugas semua mata pelajaran dihitung sebagai absensi
  4. jika diketemukan hasil tugas tidak sesuai dengan materi, maka dianggap tidak mengerjakan tugas
  5. untuk pengisian nomor induk, isi dengan nomor induk siswa, LIHAT NO INDUK

ADA MASALAH 

SELAMAT MENGERJAKAN

Read More
    email this       edit

Jumat, 09 Agustus 2019

Published Agustus 09, 2019 by with 0 comment

Jenis Manusia Purba di Indonesia



Bagaimana cara mengetahui kehidupan manusia yang hidup pada masa awal?. Ada dua cara, yaitu melalui sisa-sisa manusia, tumbuhan, dan hewan yang telah membatu atau biasa disebut dengan fosil dan melalui benda-benda peninggalan sebagai hasil budaya manusia, alat-alat rumah tangga, bangunan, artefak, perhiasan, senjata, atau fosil manusia purba yang diketemukan.

Kehidupan manusia purba di Indonesia diketahui melalui peninggalan fosil tulang-belulang mereka. Fosil-fosil tersebut meliputi tengkorak, badan, dan kaki.Fosil tengkorak dengan ukuran kapasitas tempurung kepalanya dapat mengungkapkan sejauh mana kemampuan berpikir mereka dibandingkan dengan kapasitas manusia modern sekarang. Demikian juga dengan bentuk tulang rahang, lengan, dan kaki dapat dibandingkan dengan bentuk tulang yang sama dengan tulang manusia modern sekarang atau dengan jenis kera (pithe)

Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa mereka berbeda dengan manusia modern sekarang, namun memiliki tingkat kecerdasan tertentu yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kera. Mereka telah memiliki tingkat kemampuan untuk mengem bangkan kehidupan, seperti halnya manusia sekarang walaupun dengan tingkat yang sangat terbatas. Mereka lazim disebut sebagai manusia purba atau manusia yang hidup pada zaman pra-aksara.

Berikut akan diuraikan fosil jenis manusia purba yang di temu kan di wilayah Indonesia.

1. Meganthropus Palaeojavanicus (mega = besar, anthropus = manusia, palaeo = tua, dan javanicus = Jawa)

Jenis manusia ini dianggap sebagai manusia tertua yang hidup di Jawa kira-kira 2 juta sampai 1 juta tahun silam. Manusia purba jenis ini memiliki ciri-ciri biologis berbadan besar, kening menonjol, dan tulang pipi menebal. Makanan utamanya adalah tumbuh tumbuhan. Fosil tulang rahang bawah manusia purba jenis ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswaldpada 1941 di dekat Desa Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo. 

2. Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokertensis (pithe = kera)
Jenis manusia ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Lembah Sungai Brantas. Manusia ini dianggap generasi lebih muda dibandingkan dengan jenis manusia pertama. Jenis manusia purba ini masih mirip kera sehingga disebut pithe.

3. Pithecanthropus Erectus (erectus = tegak)
Manusia jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890–1892 di Desa Trinil, dekat Ngawi, Madiun. Berdasarkan temuan tengkoraknya, jenis manusia ini bertubuh agak kecil dan memiliki kemampuan pikir yang masih rendah. Volume otak kepalanya masih 900 cc, sedangkan volume otak manusia modern adalah lebih dari 1000 cc, dan jenis kera tertinggi 600 cc. Diperkirakan jenis manusia ini hidup kira-kira 1 juta hingga 600.000 tahun silam.

4. Homo Soloensis
Kedua jenis manusia ini ditemukan pada 1931–1934. Homo Soloensis ditemukan di sepanjang Bengawan Solo (Ngandong, Sambungmacan, dan Sangiran) oleh C. Ter Haardan W.F.F. Oppenoorth. Bentuk tubuhnya tegak dan keningnya sudah tidak menonjol.Mereka hidup dari 900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu. Adapun Homo Wajakensis ditemukan oleh Von Rietschoten di Desa Wajak pada 1888 dan Eugene Duboispada 1889.

Diperkirakan manusia jenis ini hidup dari 60.000 sampai 25.000 tahun yang lalu. Kedua jenis manusia ini disebut homo karena mirip manusia modern. Volume otaknya pun sudah mencapai 1300 cc. Mereka juga disebut sebagai homo sapiens karena kecerdasannya hampir menyamai manusia modern sekarang. Jenis Manusia Wajak diperkirakan merupakan nenek moyang bangsa asli Australia, yaitu bangsa Aborigin.

5. Homo Mojokertensis
Manusia jenis ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Mojokerto. Fosil yang ditemukan adalah sebuah tengkorak anak-anak yang diperkirakan belum melewati umur 5 tahun. Ralph von Koenigswold memperkirakan fosil Homo Mojokertensis ini adalah fosil yang berasal dari anak-anak Pithecanthropus

Peta Jalur Penyebaran Manusia Purba di Indonesia


Menurut teori H. Kern dan Von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari rumpun bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia sekitar 2000 SM secara bergelombang dan menyebar ke wilayah Indonesia. Mereka berasal dari daerah Yunan (Tonkin), yaitu sekitar lembah hulu Sungai Mekhong, Vietnam sekarang. Perpindahan bangsa Austronesia tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, terjadinya bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan sebagainya. Kedua, adanya serangan bangsabangsa pengembara dari Cina Utara (bangsa Barbar) sekitar tahun 2000 SM, dan serangan dari bangsa Tibet sekitar 1000 SM. Faktor tersebut telah mendorong bangsa Austronesia meninggalkan tempat kelahirannya untuk mencari tempat hidup baru yang lebih aman. Mereka datang ke Indonesia ada yang melalui jalur darat dan ada juga yang melalui jalur laut. 

Penyebaran mereka ke Indonesia terbagi dalam dua gelombang, yaitu sebagai berikut.

1. Gelombang Pertama (2000 SM)

Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang kali pertama diper kirakan terjadi pada 2000 SM. Arus perpindahan bangsa Austronesia ini membawa kebudayaan Neolithikum, dan dikenal dengan sebutan Proto Melayu (Melayu Tua). Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur Barat dan Timur.

a. Jalur Barat, dari Semenanjung Malaya, Sumatra, ada yang menuju ke Jawa, ada yang menuju ke Kalimantan, dan berakhir di Nusa Tenggara. Peninggalan kebudayaan yang dibawa melalui jalur barat ini adalah kapak persegi.

b. Jalur Timur, dari Teluk Tonkin di Yunan menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku, Papua, sampai Australia. Peninggalan kebudayaan yang dibawa melalui jalur ini adalah kapak lonjong yang banyak dijumpai di Minahasa, Seram, Kalimantan, dan Papua. Oleh karena itu, kapak ini sering disebut Neolithikum Papua.

Dari sekian banyak suku bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh Kepulauan Nusantara, kita masih dapat melihat suku bangsa yang tergolong Proto Melayu ini, yaitu Suku Batak Pedalaman, Suku Dayak, Suku Toraja, dan Suku Papua.




2. Gelombang Kedua (500 SM)


Gelombang kedua terjadi sekitar 500 SM. Gelombang kedua ini juga termasuk dalam rumpun bangsa Austronesia yang disebut Deutro Melayu (Melayu Muda). Kebudayaan yang dibawa ras Deutro Melayu ini relatif lebih maju karena mereka sudah mengenal benda-benda dari perunggu, seperti kapak corong, nekara, dan perhiasan perunggu (Kebudayaan Dongson).

Bangsa Austronesia dari ras Deutro Melayu ini akhirnya dapat mendesak ras Proto Melayu yang sudah lebih dahulu datang. Sifat ras Deutro Melayu ini lebih terbuka terhadap pengaruh kebudayaan luar dibandingkan dengan ras Proto Melayu. Kedatangan nenek moyang ke wilayah kepulauan kita memilih daerah pantai, muara, dan sungai dengan per timbangan, antara lain letaknya strategis, mudah mendapatkan air, subur, tersedia bahan makanan, dan jalur lalu lintas yang mudah dilalui.

Melalui perjalanan waktu yang sangat panjang, ras Deutro Melayu ini akhirnya menjadi nenek moyang sebagian besar bangsa Indonesia.Kehadirannya melahirkan kebudayaan baru dan kemudian menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang ini.


RANGKUMAN

Penelitian mengenai manusia purba pertama kali dilakukan ketika B.D van Reitschotten pada tahun 1890 menemukan tengkorak manusia di daerah Wajak. Penelitian tentang manusia purba di Indonesia dilakukan oleh Von Voenigswald antara tahun 1931 – 1933. Manusia purba yang ditemukan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu meganthropus paleojavanicus, pithecanthropus, dan homo.

Asal usul nenek moyang Indonesia secara pasti sangat sulit ditentukan. Tetapi berdasarkan penelusuran perkembangan bahasa yang berkembang dalam masyarakat Indonesia, yaitu bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Melayu, dan temuan arkeologis berupa penyebaran kapak lonjong dan kapak persegi . Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai asal-usul bangsa Indonesai, secara umum dapat disimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia, lalu masuk ke Indonesia secara bergelombang, yaitu gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu).




Read More
    email this       edit

Selasa, 06 Agustus 2019

Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

Kehidupan Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin


sejarah_12
Squad, tahu nggak kalau setelah merdeka pada tahun 1945, sebagai negara baru Indonesia pernah beberapa kali berganti sistem pemerintahan. Setelah “mencoba” demokrasi liberal, Indonesia mengubah haluan sistem pemerintahannya ke sistem demokrasi terpimpin. Hal ini dimaksudkan agar seluruh keputusan serta pemikiran yang berkaitan dengan negara berpusat pada pemimpin negara saat itu, yaitu Soekarno. Masa Demokrasi Terpimpin dimulai sejak lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
KONDISI POLITIK DI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Pada 9 Juli 1959, Kabinet Djuanda dibubarkan dan diganti menjadi Kabinet Kerja yang dilantik pada 10 Juli 1959. Kabinet ini memiliki program kerja yang disebut Tri Program yang meliputi:
(1) masalah-masalah sandang dan pangan,
(2) keamanan dalam negeri, dan
(3) pengembalian Irian Barat.
KONDISI POLITIK INDONESIA DI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Kebijakan-kebijakan politik yang terdapat dalam infografis di atas tentunya tidak lepas dari berbagai kecaman karena adanya penyimpangan. Seperti penetapan Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup. Hmm, kok bisa? Waktu itu masih bisa, karena waktu itu UUD 1945 belum diamandemen, dan di Pasal 7 saat itu hanya disebutkan bahwa presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya boleh dipilih kembali. Wah, kalau sekarang tentu nggak bisa yaa.
Selain itu, keberadaan MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara) juga menuai kontroversi. Kenapa? Tidak lain karena pembentukannya dibuat langsung oleh presiden, bahkan diketuai olehnya. Padahal seharusnya, badan seperti MPRS dipilih melalui Pemilu (Pemilihan Langsung).
PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN batas
Kehidupan Indonesia di masa Demokrasi Terpimpin ini memicu terjadinya berbagai peristiwa penting. Peristiwa apa saja, bisa kamu cek di infografis di bawah ini ya, Squad!
PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
KONDISI EKONOMI DI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Kondisi ekonomi pada masa awal Demokrasi Terpimpin sangat terpuruk akibat pemberontakan-pemberontakan yang terjadi. Untuk mengatasi keadaan ekonomi pada masa ini, sistem ekonomi berjalan dengan sistem komando, di mana alat-alat produksi dan distribusi yang vital harus dimiliki dan dikuasai negara atau minimal di bawah pengawasan negara.

1. Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Upaya perbaikan perekonomian Indonesia dilakukan dengan pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada 15 Agustus 1959 yang dipimpin Moh. Yamin. Dapernas kemudian menyusun program kerjanya berupa pola pembangunan nasional yang disebut sebagai Pola Pembangunan Semesta Berencana dengan mempertimbangkan faktor pembiayaan dan waktu pelaksanaan pembangunan. Pola Pembangunan Semesta dan Berencana terdiri atas Blueprint tripola yaitu proyek pembangunan, pola penjelasan pembangunan dan pola pembiayaan pembangunan.
Pada tahun 1963, juga dibentuk Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dipimpin Presiden Soekarno sebagai pengganti Depernas. Tugas Bappenas adalah menyusun rencana pembangunan jangka panjang maupun pendek.

2. Penurunan nilai uang
Untuk membendung inflasi dan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, pada tanggal 25 Agustus 1950 pemerintah mengumumkan penurunan nilai uang. Gimana sih penurunan nilai uang tersebut? Sebagai contoh, untuk uang kertas pecahan Rp500 nilainya akan berubah menjadi Rp50 begitu seterusnya. Selain itu, semua simpanan di bank yang melebihi Rp25.000 akan dibekukan.

3. Melaksanakan Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Pada tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan baru bagi perbaikan ekonomi secara menyeluruh yaitu Deklarasi Ekonomi (Dekon). Tujuan dibentuknya Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari imperialisme. Meski begitu, dalam pelaksanaannya Dekon tidak mampu mengatasi kesulitan ekonomi dan masalah inflasi, Dekon justru mengakibatkan perekonomian Indonesia stagnan. Masalah perekonomian diatur atau dipegang oleh pemerintah sedangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi banyak diabaikan.

4. Pembangunan Proyek Mercusuar
Keadaan perekonomian semakin buruk karena pembengkakan biaya proyek mercusuar. Proyek Mercusuar Soekarno adalah proyek pembangunan ibukota agar mendapat perhatian dari luar negeri. Untuk memfasilitasi Ganefo (Games of the New Emerging Forces) sebagai tandingan dari Olimpiade, pemerintah membangun proyek besar seperti gedung CONEFO yang sekarang dikenal sebagai DPR, MPR, DPD DKI Jakarta, Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia, Jembatan Semanggi, pembangunan Monumen Nasional (Monas), dan pusat pertokoan Sarinah.
 pembangunan Gelora Bung Karno
Pembangunan Kompleks Olahraga di Senayan, termasuk Gelora Bung Karno merupakan proyek yang ambisius pada saat itu. (Sumber: sejarahri.com).
KONDISI SOSIAL DAN BUDAYA DI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
1. Larangan pedagang asing di luar ibukota daerah
Dalam bidang sosial, pada masa Demokrasi Terpimpin pernah terjadi konflik antar pedagang asing, terutama Cina. Pada 1 Januari 1960, para pedagang asing dilarang berdagang di pedesaan. Akibatnya, banyak di antara mereka yang dipindahkan ke kota. Atas kebijakan tersebut pemerintah di Beijing memberikan reaksi keras terhadap usaha tentara Indonesia melarang warga negara asing (etnis Cina) bergerak dalam bidang usaha eceran diluar kota-kota besar.

2. Kerusuhan di Jakarta
Pada masa Konfrontasi Indonesia-Malaysia, keadaan sosial Indonesia mulai kacau. Kedutaan besar Inggris dan 21 rumah stafnya dibakar habis di Jakarta. Sebagai balasan, kedutaan besar Indonesia di Malaysia juga mengalami kerusakan. Hal ini berujung pada pemutusan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura.
Demokrasi Terpimpin
Soekarno ketika masa Demokrasi Terpimpin (Sumber: qudsfata.com).

3. Konflik Lekra dengan Manikebu
Dalam bidang kebudayaan, juga terdapat konflik Lekra dan Manikebu. Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) kelompok pendukung ajaran Nasakom sementara Manikebu (Manifesto Kebudayaan) adalah sekelompok cendekiawan yang anti dengan ajaran tersebut. Kelompok Manikebu mendukung Pancasila, namun tidak mendukung ajaran Nasakom. Manikebu tidak ingin kebudayaan nasional didominasi ideologi tertentu. Manikebu kemudian dilarang oleh pemerintah RI karena dianggap menunjukkan sikap ragu-ragu terhadap revolusi. Tokoh-tokoh dalam Manikebu antara lain H.B. Jassin dan Taufiq Ismail.

4. Pelarangan musik dan tarian ala Barat
Squad, sekarang kamu tentu bisa dengar berbagai musik dan menarikan berbagai tarian dengan bebas, ‘kan? Berbeda dengan masa Demokrasi Terpimpin, segala aspek kehidupan masyarakat berada di bawah dominasi politik. Bahkan, kelompok seniman Koes Bersaudara (Koes Plus) juga pernah ditahan oleh pihak Kejaksaan karena dianggap memainkan musik yang kebarat-baratan. Melalui pidato-pidatonya, Presiden Soekarno mengecam kebudayaan Barat berupa musik “rock and roll”, dansa ala “cha-cha”, musik pop.
Hidup di masa sekarang tentunya berbeda dengan kehidupan Indonesia di masa demokrasi terpimpin, ya. Jika di masa sekarang kita bisa hidup bebas, di masa itu pemerintah hampir “memasuki” semua aspek kehidupan.
Read More
    email this       edit
Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

Kehidupan Ekonomi dan Politik Masa Reformasi


sejarah_12
Artikel ini membahas seputar kehidupan politik dan ekonomi masa reformasi. Sebuah fase baru yang lahir setelah 32 tahun pemerintahan orde baru berkuasa. Ada banyak perubahan pada kebijakan-kebijakannya. 
--
Squad, kamu tahu apa itu reformasi dan kapan terjadinya nggak? Kalau misalnya kamu belum tahu dan ingin mengetahuinya, maka kamu harus memahami terlebih dahulu masa pemerintahan orde baru. Kenapa? Karena reformasi lahir setelah orde baru tumbang. Apa sih reformasi itu?
Reformasi adalah
Reformasi lahir setelah negara kita ini mengalami krisis yang melanda berbagai aspek, mulai dari kehidupan, ekonomi, politik, hukum, kepercayaan, dan yang parahnya lagi adalah krisis kebutuhan pokok. Karena pada masa orde baru itu Indonesia mengalami krisis yang cukup parah, akhirnya muncullah gerakan-gerakan mahasiswa dan masyarakat lainnya yang meminta Presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya.
Proses terjadinya reformasi
Setelah Soeharto mundur, jabatan presiden diserahkan kepada wakilnya, yaitu B.J Habibie. Hal tersebut dilakukan berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Setelah naiknya Habibie sebagai presiden, kondisi politik dan ekonomi pun kian berubah. Proses dan penerapan demokrasi di Indonesia mulai membaik. Presiden dipilih berdasarkan pemilu dalam skala 5 tahun sekali, dan semua masyarakat memiliki hak memilihnya.
kehidupan politik dan ekonimi masa reformasi
1. Masa Pemerintahan B.J. Habibie
Presiden ketiga Republik Indonesia ini hanya menjabat sebentar lho, Ia menjabat selama 1 tahun 5 bulan. Kok sebentar banget? Soalnya nih, bapak presiden kita yang terkenal dengan kejeniusannya ini, pada saat itu dianggap sebagai perpanjangan tangan rezim orde baru. Jadi, rakyat menuntut Habibie untuk segera melakukan pemilihan umum Squad.
Meskipun sebentar, kepemimpinan Pak Habibie keren banget lho. Bayangin deh, dalam waktu singkat pemerintahannya berhasil menyelamatkan krisis moneter yang terjadi pada masa orde baru. Dan pemerintahannya membentuk kabinet reformasi pembangunan. Kemudian menelurkan beberapa kebijakan di bidang politik dan ekonomi.
Nah, berikut inilah upaya-upaya bidang politik yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie:
  • Mengganti 5 paket undang-undang dan 3 di antaranya diubah agar lebih demokratis
  • Kebebasan rakyat dalam menyalurkan aspirasi
  • Melakukan pencabutan terhadap pembredelan pers
  • Jejak pendapat wilayah Timor-timur
  • Memberikan abolisi (Hak kepala Negara untuk menghapuskan hak tuntutan pidana) kepada 18 tahanan dan narapidana politik (orang-orang yang pernah mengkritik presiden).
  • Pengurangan jumlah anggota ABRI di MPR, dari 75 orang menjadi 38 orang.
  • Polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI.
Selain upaya dalam bidang politik, ada juga upaya yang dilakukan dalam bidang ekonomi, di antarnya:
  • merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi,
  • merekonstruksi perekonomian nasional,
  • melikuidasi bank-bank bermasalah,
  • membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional
  • menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga dibawah Rp 10.000,-
  • mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli atau persaingan tidak sehat
  • mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
2. Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Kamu tahu kan kalau Gus Dur itu adalah presiden RI ke-4? Tahu dong harusnya. Nah Gus Dur menjabat mulai dari tahun 1999 sampai 2001. Terpilihnya Gus Dur sebagai presiden tidak terlepas lho dari peran MPR yang pada saat itu menolak laporan pertanggungjawaban Presiden Habibie. Akhirnya, Gus Dur terpilih deh jadi presiden melalui dukungan partai-partai islam yang menjadi poros tengah. Sedangkan wakilnya, dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri yang berhasil mengalahkan Hamzah Haz. Kemudian dilantik pada 21 Oktober 1999.
Setelah menjabat, pemerintahan Presiden Gus Dur mengelurkan beberapa kebijakan politik, beberapa di antarnya adalah:
  • Departemen Penerangan dibubarkan, dianggap mengganggu kebebasan pers.
  • Departemen Sosial dibubarkan, dianggap sebagai sarang korupsi.
  • Menyetujui penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir Desember 1999.
  • Masyarakat etnis Tionghoa diperbolehkan untuk beribadah dan merayakan tahun baru imlek.
  • Diumumkannya nama-nama menteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat KKN.
  • Pencabutan peraturan mengenai larangan terhadap PKI dan penyebaran Marxisme dan Leninisme.
  • Membekukan MPR dan DPR.
Pada masa pemerintahan Gus Dur, kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik nih dibandingkan era sebelumnya. Misalnya nih, laju pertumbuhan PDB (nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi negara) mulai positif, laju pertumbuhan ekonomi yang hampir mencapai 5% membuat Indonesia menuju pemulihan perekonomiannya.
Tapi Squad, ternyata banyak lho pihak yang tidak senang dengan beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Gus Dur. Banyak yang menganggap kebijakan Gus Dur terlalu sering menuai kontroversi. Hingga mengakibatkan kredibilitas Gus Dur perlahan-lahan menurun.
Nah oleh sebab itu, kepemimpinan Gus Dur tidak berlangsung lama. Ia harus mundur dari jabatannya pada 23 Juli 2001. Puncak jatuhnya itu ketika MPR yang saat itu dipimpin oleh Amin Rais, atas usulan DPR mempercepat sidang istimewa MPR. MPR menilai Presiden Gus Dur melanggar Tap. No. VII/MPR/2000 dan atas kebijakan-kebijakannya yang kontroversial. Setelah Gus Dur lengser, kemudian jabatan presiden digantikan oleh wakilnya, yaitu Megawati Soekarnoputri.
Sejak saat itu, pemilihan presiden kemudian dilakukan setiap 5 tahun sekali Squad. Setelah Megawati selesai menjabat, terpilihlah Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menjabat selama 2 periode. Setelah SBY selesai menjabat, selanjutnya adalah Joko Widodo (Jokowi) yang sampai hari ini masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Presiden-Presiden Era Reformasi

Read More
    email this       edit
Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

Sejarah Terjadinya Revolusi Hijau


sejarah_12
Artikel Sejarah Kelas XII ini akan membahas tentang sejarah terjadinya revolusi hijau di dunia dan di Indonesia.
---
Bahagia deh rasanya jika kamu yang tinggal di daerah perkotaan melihat persawahan yang sudah menguning siap untuk dipanen. Ya iyalah. Kalau di kota-kota besar pasti ngeliatnya kalau bukan kemacetan pasti polusi kanNah, di artikel ini kita akan membahas sejarah yang berkaitan dengan dunia pertanian nih, Squad. Penasaran kanKeep scroll ya!
Kamu pernah mendengar tentang Revolusi Hijau nggak? Ini bukan sebuah gerakan dengan pakaian hijau-hijau lho ya. Revolusi Hijaumerupakan sebuah usaha dalam mengembangkan teknolosi pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan. Revolusi ini dengan kata lain mengubah pertanian yang sebelumnya menggunakan teknologi tradisional, menjadi pertanian dengan teknologi modern.
Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa Revolusi Hijau terjadi karena semakin meningkatnya jumlah penduduk di dunia, namun tidak diiringi dengan peningkatan jumlah produksi pangan.
sejarah revolusi hijau - thomas malthus
Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa lembaga yang melakukan penelitian seperti Ford Foundation dan Rockerfeller Foundation. Lembaga-lembaga tersebut melakukan penelitian di negara-negara berkembang. Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan menjadi objek penelitian mereka. Kita ambil contohnya di negara Meksiko dan Filipina ya.
Pertama, kita ke Meksiko dulu. Di tahun 1944, ada sebuah pusat penelitian bening jagung yang didukung Rockerfeller Foundation. Apakah penelitian tersebut berhasil? Wuuoooh sudah tentu dong. Penelitian tersebut berhasil menemukan beberapa varietas baru dari hasil jagung yang hasilnya di atas rata-rata varietas lokal Meksiko.
Sekarang kita beralih ke Filipina ya. Nah pada tahun 1962, Rockerfellar Foundation dan Ford Foundation mendirikan sebuah badan penelitian tanaman di Los Banos. Nama badan tersebut ialah International Rice Research Institute (IRRI). Apa sih yang dilakukan IRRI? Simak kata Rogu berikut ya.
sejarah revolusi hijau - norman borlaug
Gimana dengan Indonesia pada waktu itu? Apa sudah ada Revolusi Hijau?
Yaps, pada masa Orde Baru, tepatnya sejak dilaksanakannya Pelita I di tahun 1969, Revolusi Hijau diterapkan dan fokus pada peningkatan hasil pertanian (beras). Pelaksanaannya ada 4 program yakni intensifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian, dan rehabilitasi. Kita bahas satu per satu ya
Pertama, intensifikasi pertanian. Ini diterapkan dalam bentuk Panca Usaha Tani yakni pemilihan bibit unggulpengaturan irigasipemupukanteknik pengolahan tanah, dan pemberantasan hama. Kedua, ekstensifikasi pertanian. Langkah ini merupakan perluasan area pertanian yang sebelumnya belum dimanfaatkan. Contohnya itu seperti pemanfaatan hutan, lahan gambut, atau padang rumput untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
Ketiga, diversifikasi pertanian. Ini dapat katakan pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan, baik secara ekonomi atau lingkungan. Contohnya menanamkan beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara beberapa hewan ternak dalam satu kandang. Nah, yang terakhir, rehabilitasi. Rehabilitasi ini merupakan sebuah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbarui segala hal terkait pertanian. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi.
sejarah revolusi hijau - hafalan jitu.jpg.crdownload

Read More
    email this       edit
Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

Peran Pemuda di Masa Perubahan Orde Baru dan Reformasi


sejarah_12
Di artikel sejarah kelas XII ini, kamu akan mengetahui peran pemuda di masa perubahan orde baru dan reformasi.
--
“Berikan aku seribu orangtua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia!”
Kutipan dari Bung Karno tersebut mungkin sudah tidak asing di telinga kamu ‘kanSejak dulu, kehadiran pemuda memang dianggap dapat membawa perubahan, termasuk peran pemuda dalam pergantian pemerintah orde baru ke reformasi. Di masa itu, banyak pemuda yang tidak setuju dengan sebagian kebijakan pemerintah. Alhasil,  di tahun 1998, terjadi protes besar-besaran dari pemuda dan mahasiswa. Untuk tahu bagaimana pemuda berperan di masa perubahan orde baru ke reformasi, simak baik-baik artikel ini, Squad!
Pemerintahan masa orde baru berlangsung hingga 32 tahun, tepatnya dari tahun 1966 hingga 1998. Ada berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah masa orde baru. Meski ada sebagian yang baik untuk kelangsungan Bangsa Indonesia, ada juga kebijakan yang dianggap tidak memihak pada rakyat.
Faktor pemicu protes pada masa reformasi
Berbagai masalah yang ada di infografik di atas akhirnya memicu protes yang menghasilkan dua peristiwa besar bagi sejarah Indonesia. Kira-kira peristiwa apa yaHmm…
Peristiwa Trisakti (Mei 1998)
Setelah sebelumnya mahasiswa melalui HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Denpasar melakukan unjuk rasa menuntut reformasi, pada 4 Mei 1998, empat organisasi mahasiswa mengajukan usulan melalui Sidang Umum MPR kedua. Berbagai usaha terus dilakukan untuk membawa reformasi di Indonesia, mulai dari diskusi antar guru besar hingga unjuk rasa.
Sampai akhirnya, pada 12 Mei 1998 terjadi demonstrasi besar-besaran di depan Universitas Trisakti, Jakarta. Perisitiwa ini memakan enam korban jiwa dari kalangan mahasiswa akibat tembakan aparat keamanan. Di antaranya adalah Elang Mulya Lesmana, Hery Hertanto, Hendirawan Lesmana, dan Hafidhin Royan. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama Tragedi Trisakti.
 Suasana Tragedi Trisakti Mei 1998_Orde Baru_Reformasi
Suasana Tragedi Trisakti Mei 1998 (Sumber: indowarta.com).
Peristiwa tersebut tidak membuat semangat mahasiswa surut, dan justru menyulut adanya demonstrasi yang lebih besar pada 13-14 Mei 1998. Di Jawa Tengah, mahasiswa menduduki kantor DPRD Jawa Tengah dan memaksa para wakil rakyat untuk turut dalam aksi keprihatinan. Selain di Jawa Tengah, kerusuhan juga terjadi di wilayah Indonesia lainnya, termasuk Jakarta. Aksi tersebut diperparah dengan penjarahan di berbagai belahan Jakarta.
Puncaknya, pada 18 Mei 1998, mahasiswa berhasil menduduki atap gedung DPR/MPR RI di Senayan. Di hari yang sama, ketua MPR/DPR RI, Harmoko, menyarankan presiden untuk mengundurkan diri. Mahasiswa pun menuntut dilakukannya Sidang Istimewa. Meski begitu, Presiden Soeharto masih belum mau mundur dari jabatannya.

Mahasiswa Menduduki Gedung DPR-MPR RI Mei 1998_Orde Baru_Reformasi
Mahasiswa Menduduki Gedung DPR/MPR RI Mei 1998 (Sumber: bem.eng.ui.ac.id).

Berbagai usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil. Pada 19 Mei 1998, beberapa menteri kabinet Soeharto memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Kondisi yang semakin tidak terkendali akhirnya memaksa Soeharto untuk meletakkan jabatannya di depan Mahkamah Agung pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 10.00 pagi. Pada saat yang sama, Soeharto kemudian menunjuk wakilnya B.J. Habibie untuk menggantikan posisinya.
Peristiwa Semanggi I dan II (November 1998)
Meski kepemimpinan Orde Baru saat itu sudah berganti, bukan berarti permasalahan selesai. Pada November 1998 pemerintahan transisi Indonesia mengadakan Sidang Istimewa untuk membahas agenda pemerintahan serta Pemilu. 
Mahasiswa bergolak kembali karena tidak mengakui pemerintahan B. J. Habibie dan tidak percaya dengan anggota DPR/MPR ketika itu. Mereka juga mendesak untuk menyingkirkan militer dari politik serta menuntut pembersihan pemerintahan dari orang-orang Orde Baru. Saat itu, apapun yang dilakukan oleh mahasiswa mendapat perhatian ekstra dari pimpinan universitas karena mahasiswa berada di bawah tekanan aparat.
 Dokumentasi Peristiwa Semanggi November 1998
Dokumentasi Peristiwa Semanggi November 1998 (Sumber: tendasejarah.com).

Tragedi Semanggi menunjuk kepada dua kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa yang mengakibatkan tewasnya warga sipil. Kejadian pertama dikenal dengan Tragedi Semanggi I yang terjadi pada 11-13 November 1998 yang menyebabkan tewasnya 17 warga sipil. Kejadian kedua dikenal dengan Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta serta menyebabkan 217 korban luka-luka.
Read More
    email this       edit