Rabu, 21 Agustus 2019

Published Agustus 21, 2019 by with 0 comment

pentingnya belajar sejarah




Sejarah mengajarkan pengalaman dan kebajikan terhadap umat manusia. Kita dapat mengetahui kesalahan-kesalahan manusia di masa lalu atau mengetahui kunci keberhasilan pendahulu kita. Mengetahui kelemahan dan kekurangan di masa silam berguna agar kita tidak lagi mengulanginya di masa sekarang dan masa mendatang.

Pada masa penjajahan belanda, banyak para pahlawan berperang melawan belanda. Misalnya, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pattimura, dan lainlain. Tetapi perlawanan mereka selalu gagal, belum bias membebaskan negeri kita dari penjajahan. Saat itu, Belanda menggunakan politik pecah belah, mengadu domba antar anak bangsa. Para pejuang belum bersatu untuk bersama-sama melawan Belanda. Sehingga perjuangan para pahlawan belum berhasil. Hal inilah kemudian dijadikan pengalaman oleh bangsa Indonesia ketika mengobarkan perang kemerdekaan melawan penjajah pada tahun 1945. Bangsa Indonesia bersatu, berjuang dan berperang secara serentak di seluruh Indonesia.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh menjadi semboyan kita hingga saat ini. Inilah salah satu contoh pentingnya belajar sejarah. Dari contoh peristiwa tersebut, kita perlu belajar sejarah karena Sejarah mengajarkan kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, sejarah yang ada tidak hanya tentang kebaikan tetapi ada juga keburukan yang ada, maka dari itu kita harus mengambil kebaikan dan menghilangkan keburukannya. Contoh lain kenapa kita perlu belajar sejarah, misalnya tentang fenomena ikan louhan, bunga gelombang cinta, dan batu akik. 

Pertama, fenomena ikan louhan. Sekitar awal tahun 2000, kita masih ingat ikan louhan menjadi ikan yang paling populer, jika sebelumnya ikan yang dianggap mahal adalah arwana, louhan menggantikanya sebagai primadona ikan akuarium saat itu. Harganya pun tinggi dari yang ratusan ribu bahkan sampai ratusan juta. Selain benjolan nonong di kepala yang tampak unik, konon yang membuat mahal itu corak pada tubuh (sisik) ikan yang bisa membuat aksara tertentu. Fenomena ikan louhan lambat laun menghilang diganti sebuah tanaman.


Kedua, fenomena bunga gelombang cinta atau anthurium. Bunga jenis  anthurium ini pernah “ngetop” dan diburu banyak penyuka tanaman hias, meski harganya bisa sampai puluhan juta rupiah. Kini, bunga yang akar dan urat daunnya memesona banyak orang itu, tidak lagi menjadi buruan karena orang ramai membudidayakannya sehingga tak sulit lagi mendapatkannya. Harganya turun sekali. Dulu baru mekar daunnya, langsung dibeli orang, Pada kurun 2000 - 2008, para pedagang tanaman hias pernah mengeruk jutaan rupiah dari gelombang cinta. Waktu itu jangankan sudah mekar, bijinya saja sudah mahal, Biji anthurium sebesar biji jagung, biasa dijual antara Rp 5.000 hingga Rp. 10.000, namun jika tumbuh sampai setidaknya memiliki lima hingga tujuh lembar daun, tanaman hias ini bisa dijual hingga Rp 1.500.000. Saya tidak paham mengapa waktu itu bunga Gelombang Cinta tiba-tiba diburu orang bak berlian saja, padahal manfaat tanaman asal Solo, Jawa Tengah itu, nyaris sama dengan tanaman hias lainnya, kecuali mungkin khasiatnya dalam membuat pria lebih perkasa. Tapi sekarang bijinya sudah tidak ada yang cari. Orang mau simpel saja, langsung yang ada daunnya, Anthurium berdaun pun tidak lagi dihargai jutaan rupiah, bahkan yang berdaun lima sampai tujuh daun pun dibeli cukup dengan Rp100.000.


Ketiga, fenomena batu akik. Masih ingat ketika tiba-tiba semua orang demam batu akik pada awal tahun 2015? Dari kalangan selebritis, pejabat sampai tukang becak tiba-tiba semua “ngurusin” batu akik. Harga batu akik sempat melonjak tajam, bahkan mencapai milyaran Rupiah. Namun tidak lama setelah lebaran tahun 2015, mendadak batu akik jadi tidak terlalu banyak diminati lagi, harga batu akik terjun bebas dan membuat para kolektor panik. Bayangkan betapa ruginya orang yang membeli batu akik sebelum lebaran seharga satu milyar rupiah, kemudian ketika hendak menjualnya setelah lebaran ternyata harganya sudah merosot tajam hingga hanya laku dijual satu juta rupiah saja (https://www.zenius.net/blog/14435/untuk-apa-belajar-sejarah unduh tgl 17 Januari 2018). 


Ketiga contoh peristiwa di atas merupakan economic bubble atau gelembung ekonomi. Economic bubble adalah sebuah fenomena ekonomi dimana harga suatu “barang” yang berangsur-angsur naik terus-terusan dengan sangat cepat sehingga membuat banyak pelaku ekonomi berlomba-lomba untuk membeli barang tersebut, untuk kemudian dijual kembali dengan harapan mendapatkan selisih harga yang besar. Nah, harga suatu barang bisa tiba-tiba naik dan hal itu membuat banyak orang mencoba mengambil keuntungan ekonomi dengan membeli barang-barang tersebut. 

Biasanya fenomena cukup menghebohkan di masyarakat  sampai-sampai seringkali ada ajakan: “Ayo buruan beli, mumpung harganya masih segini! Kalo harganya udah makin mahal, bisa langsung kita jual lagi. Jangan takut kalo barang ini gak bisa dijual, barang ini lagi laku banget, bahkan harganya akan naik terus!”. Fenomena kenaikan harga ini disebut “gelembung” untuk satu alasan. Yang namanya GELEMBUNG ya akan naik dengan mencolok, dan pasti pecah ketika sudah tinggi. Nah, tidak ada harga yang naik selamanya. Pada suatu titik, gelembung kenaikan harga ini akan pecah, artinya harga yang melambung juga akan merosot tajam seiring dengan kejenuhan pasar. Jadi, jangan latah karena tidak ada harga yang naik selamanya.

Dari dua contoh peristiwa sejarah di atas, akhirnya kita bisa memahami tentang pentingnya belajar sejarah diantaranya; (1) kita harus menjaga persatuan dan kesatuan, tidak terpengaruh oleh ajakan, berita-berita, dan tindakan seseorang atau kelompok yang mengarah kepada memecah belah persatuan bangsa. Apalagi sekarang banyak berita HOAX melalui media social yang mengarah kepada memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. (2) kita tidak latah terhadap fenomena di masyarakat, seperti fenomena ikan louhan, tanaman gelombang cinta, dan batu akik sehingga kita akan selalu berhati-hati dalam bertindak.

Anda sudah tahu begitu pentingnya belajar sejarah. Kemudian, apa yang dimaksud dengan sejarah. Secara umum sejarah didefi nisikan sebagai kejadian yang berlangsung terhadap waktu lampau yang disusun didasarkan peninggalan-peninggalan beragam peristiwa






Tujuan
    Penugasan ini bertujuan :
     1. Warga belajar dapat memahami sejarah melalui beberapa literature
     2. Warga belajar dapat membuat pengertian sejarah menurut versinya sendiri

Media
    Penyelesaian tugas dapat menggunakan media cetak dan non cetak, misalnya buku-buku,    makalah, dan internet.

Langkah-langkah
      Bacalah beberapa literatur (cetak, non cetak) tentang pengertian sejarah menurut
beberapa tokoh


TUGAS SISWA

    email this       edit

0 komentar:

Posting Komentar